Sabtu, 08 Oktober 2011

ORGANISASI NIRLABA

HIJABERS COMMUNITY,, komunitas muslimah ala modern...

PENDAHULUAN
Jilbab? Apa yang akan ada dibenak kita ketika kita mendengar sebuah kata jilbab tentunya sesuatu yang digunakan sebagai penutup kepala (aurat) yang biasanya digunakan sebagian wanita muslim di dunia. Tertutup rapat, sering kali orang beranggapan wanita berjilbab kurang fashion atau gaya dan sangat terbatas gerak geriknya untuk berkreasi. Dengan kemajuan zaman tentu hal tersebut tidak berlaku lagi. Seiring dengan melesatnya gaya fashion berbusana saat ini, jilbab pun bukan kendala. Dan saat ini Hijabers merupakan suatu organisasi atau komunitas wanita muslimah yang bergerak untuk memajukan gaya berjilbab namun tetap muslim dan cantik.
Pada tugas softskill kali ini, akan dibahas mengenai organisasi laba dan nirlaba. Pada kesempatan kali akan dibahas mengenai sedikit tentang organisasi nirlaba. Contoh organisasi yg di ambil yaitu Hjabers Community. Sebelum kita membahas tentang organisasi hijabers kita akan membahas terlebih dahulu mengenai apa itu organisasi dan apa yang dimaksud dengan organisasi nirlaba tersebut.

TEORI
Organisasi merupakan sekelompok atau sekumpulan orang-orang yang melakukan suatu kegiatan dengan tujuan tertentu dan secara terstruktur.
Organisasi nirlaba yaitu salah satu lembaga yang tidak mengutamakan laba dalam menjalankan usaha atau kegiatannya. Dalam organisasi nirlaba pada umumnya sumber daya atau dana yang digunakan dalam menjalankan segala kegiatan yang dilakukan berasal dari donatur atau sumbangan dari orang-orang yang ingin membantu sesamanya. Tujuan organisasi nirlaba yaitu untuk membantu masyarakat luas yang tidak mampu khususnya dalam hal ekonomi.
Organisasi nirlaba pada prinsipnya adalah alat untuk mencapai tujuan (aktualisasi filosofi) dari sekelompok orang yang memilikinya. Karena itu bukan tidak mungkin diantara lembaga yang satu dengan yang lain memiliki filosofi (pandangan hidup) yang berbeda, maka operasionalisasi dari filosofi tersebut kemungkinan juga akan berbeda. Karena filosofi yang dimiliki organisasi nirlaba sangat tergantung dari sejarah yang pernah dilaluinya dan lingkungan poleksosbud (politik, ekonomi, sosial dan budaya) tempat organisasi nirlaba itu ada.
  •  Perbedaan organisasi nirlaba dengan organisasi laba
Banyak hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya. Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi.
  • CIRI-CIRI ORGANISASI NIRLABA
1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapakan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas.

PEMBAHASAN
Setelah kita mengetahui apa itu organisasi dan organisasi nirlaba serta perbedaan antara organisasi laba dan nirlaba, pada pembahasan kali ini sebagai contoh yang saya ambil untuk organisasi nirlaba yaitu “Hijabers Community”.
Hijabers Community adalah Komunitas wanita berjilbab yang didirikan pada November 27, 2010 di Jakarta, Indonesia. Sekitar 30 perempuan dari berbagai latar belakang dan profesi berkumpul untuk berbagi visi mereka untuk membentuk sebuah komunitas yang insya allah akan mengakomodasi kegiatan yang terkait dengan jilbab dan muslimah. Dari fashion untuk studi Islam, dari gaya jilbab untuk belajar Islam, segala sesuatu yang akan membuat kita muslimah yang lebih baik insya allah. Semula Hijabers Community identik dengan sekelompok muslimah sarat dengan style. Sekarang mereka berusaha menampilkan diri sendiri  sebagai sosok muslimah kreatif dan fleksibel. Tidak hanya bertujuan untuk fashion jilbab, ilmu juga terus mereka gali melalui kegiatan pengajian, tentunya dengan harapan dapat menginspiratif  dan memberi ide positif bagi muslimah di indonesia.

Diawal pendiriannya yang dikenal dengan gaya berjilbab sekarang ditambah dengan kegiatan pengkajian yang dilakukan tiap bulannya. Setelah berhasil membuktikan jika tampil berjilbab juga bisa modis, pihaknya ingin ikut dalam memecahkan masalah yang dihadapi muslimah. Satu diantaranya terkait dengan kemandirian ekonomi. Para pengurus dan anggota didorong agar mau berbagi ilmu kewirausahaan. Jadi secara keilmuan dari kelompok ini akan mendapatkan ilmu untuk dunia dan akhirat pun juga.

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas hijabers community merupakan contoh kecil dari organisasi nirlaba dimana pada pendiriannya tidak terlalu diperlukan saham atau modal besar seperti organisasi laba. Dimana yang diperlukan hanya keinginan untuk berbagi ilmu yang bermanfaat, dan dana yang didapat untuk organisasi nirlaba didapat dari donatur atau sekelompok itu sendiri yang sukarela berbagi untuk dana yang dibutuhkan. Namun semua itu tentu bermanfaat bagi orang lain dan pendiri organisasi tersebut juga.


source by : 
koran Republika
www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar